Kamis, 14 Maret 2013

Keuntungan dan Cara Membuat Rumah Ramah Lingkungan Dari Kayu


Keuntungan dan Cara Membuat Rumah Ramah Lingkungan Dari Kayu
Dengan alasan untuk menciptakan sistem keseimbangan dan kehidupan alam yang lebih baik, makin banyak orang tertarik dan memilih bahan yang bersifat ramah lingkungan untuk membuat rumah hunian dan tempat tinggal. Mereka memakai bahan yang tidak menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan sekitar pada khususnya dan lingkungan lain pada umumnya. 

Ada banyak keuntungan jika kita mau membangun rumah yang menggunakan bahan ramah lingkungan misalnya kayu. Selain mudah di dapat, bahan ini juga punya sifat tidak merusak alam karena ketika sudah tidak digunakan bisa hancur tanpa mengakibatkan masalah yang tidak bagus bagi alam. Tapi tentu saja dengan catatan bila kayu tersebut didapat dari hasil penebangan pohon yang sesuai dengan aturan dan tidak berlebihan.

Dengan menggunakan kayu, rumah hunian juga terlihat lebih alami dan mampu memunculkan suasana yang lebih akrab dengan maksimal. Terlebih lagi jika rumah tersebut punya ukuran yang lebih besar dan tidak sendirian dihuni, namun dengan beberapa teman atau kerabat dan anggota keluarga yang lain. Suasana yang tercipta makin terlihat harmonis dan hangat. Tentu hal ini bisa menjadi kegembiraan tersendiri yang tidak bisa dinilai dengan uang.

Hanya yang sering menjadi kendala adalah, kadangkala kita merasa kesulitan untuk membuat desain dan konsep bangunan rumah dengan tampilan yang lebih menarik. Karena selama ini kita hanya bisa membuat desain dengan konsep yang selalu sama meski menggunakan desain yang berbeda.

Untuk mengatasi hal tersebut, berikut ini ada satu contoh desain dan teknik serta cara membuat rumah ramah lingkungan dari kayudengan tampilan yang sangat indah dan istimewa. Seperti yang terlihat pada gambar, jika dilihat dengan jeli bentuk rumah ini seperti binatang ulat lengkap dengan tampilan muka berikut matanya.

Untuk membuatnya, kita membutuhkan dua konstruksi utama yang diletakan pada bagian depan dan belakang. Dua konstruksi ini kemudian dijadikan satu melalui kayu lain yang juga dijadikan sebagai konstruksi pada bagian tengahnya. Jadi dua kontruksi ini juga berfungsi sebagai kaki dan tiang penyangga bangunan. Masing-masing dari konstruksi diletakan di atas pondasi cor beton yang ditanam di dalam tanah. Penggunaan cor beton ini mampu menjadikan kontruksi tersebut lebih kuat menahan beban.

Kemudian untuk dindingnya, semua bagian ditutup dengan papan kayu yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan tampilan seperti binatang ulat. Papan kayu ini dipadukan dengan bahan lain yaitu kaca bening yang dipasang pada bagian samping dan berfungsi sebagai jendela.

Sedangkan bagian atas atau atap, ditutup dengan alumunium anti panas warna hitam. Pemilihan warna hitam pada lapisan penutup ini bukan sekedar untuk menciptakan kesan yang sejuk saja, tapi juga untuk menyerap sinar matahari dengan lebih maksimal sehingga tidak memunculkan udara dan suasana yang pada pada ruang.
Penggunaan alumunium ini juga punya fungsi yang lain, yaitu untuk memberi perlindungan pada atap kayu agar tidak terkena panas dan sinar matahari dan air hujan secara langsung sehingga bisa lebih awet dan tidak mudah lapuk atau keropos.

Sementara itu di bagian paling bawah, ada ruang terbuka dan dipakai untuk teras. Meski terbuka, teras ini juga punya atap pelindung yang berasal dari badan atau lantai yang ada di bagian tengah, antara tiang konstruksi yang ada di depan dan belakang.

Lalu yang terakhir, pada bagian depan diberi jendela kaca yang dibuat sedemikian rupa sehingga punya tampilan seperti muka atau wajah ulat. Kemudian di atasnya diberi tonjolan seperti mata. Padahal tonjolan ini sebenarnya merupakan suatu alat untuk menciptakan sistem sirkulasi udara pada bagian atap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar